Ini Dia... Bisnis yang Cocok di Segala Musim!



Tahun 2020 ini mungkin jadi tahun di mana harapan banyak orang terkabul, sekaligus tahun yang paling dibenci orang. 

Lho harapannya terkabul kok malah benci, sih?

Lha iya kan, selama ini kalau lagi terjebak kemacetan, banyak orang berharap, kapan ya... jalanan nggak macet lagi. Sekarang terkabul: jalan raya super lancar! 

Buat yang lagi males ngantor/sekolah, mungkin dulu suka terbersit pikiran, kapan ya, "bisa ngantor/sekolah dari rumah aja, nggak usah capek-capek keluar rumah..." Nah, sekarang silakan nikmati sepuasnya, mungkin sampai eneg, sekolah dan kerja dari rumah.  

Yang lagi berdesak-desakan di pasar/di tempat umum, mungkin dulu suka mikir, "kapan ya bisa agak lowong sedikit, biar nggak usah capek desak-desakan begini." Itu juga terkabul. Nggak usah lagi, bahkan nggak boleh, berdesakan di tempat umum.   

Biang keladinya cuma satu: virus corona yang bikin geger seluruh dunia dengan pandemi Covid-19. Wabah yang bahkan di awal tahun 2020 masih samar-samar terdengar namanya. Baru sesekali melintas di berita TV bahwa orang-orang di Wuhan sana terpaksa diisolasi massal gara-gara wabah. Dalam hati kita turut prihatin, tapi mana kepikiran bakal ikut mengalami, ya kan? Eh tahunya sekarang jadi begini: kegiatan sekolah, kantor, ibadah satu negara ini jadi lumpuh. 

Repotnya, si virus ini bukan cuma mengancam kesehatan. Dia juga mengancam ekonomi. Gara-gara nyaris semua kegiatan umum dilarang, akibatnya segala jenis usaha yang melibatkan kerumunan orang banyak terpaksa tutup gerai. Sebagian besar mal tutup, hanya toko kebutuhan pokok dan obat-obatan yang diizinkan buka. Sarana hiburan: bioskop, cafe, rumah biliar, tempat bowling, jangan coba-coba buka kalau nggak ingin kena denda. Kota-kota menutup perbatasan, transportasi umum antarkota ditiadakan, artinya usaha yang terkait pariwisata seperti penerbangan, hotel, pertunjukan seni, suvenir, juga turut mati suri. 

Center of Reform on Economics (Core) Indonesia memperkirakan, kalau wabah ini cepat teratasi, penyebarannya bisa cepat dikendalikan, maka akan ada tambahan 4,25 juta pengangguran baru. Itu kalau cepat beres. Kalau berlarut-larut, maka mereka memperkirakan akan ada tambahan hingga 9,35 juta pengangguran baru. Wow, ini angka yang fantastis, dan cukup menakutkan, bukan? Artinya mungkin saja akan ada hampir 10 juta orang yang tadinya punya pekerjaan, bisa memenuhi kebutuhan hidup sendiri, tiba-tiba harus kehilangan mata pencarian. Dan kalau 10 juta orang ini kita asumsikan menanggung hidup 2 orang lainnya, maka akan ada 30 juta orang, alias lebih dari 10% dari total rakyat Indonesia yang menderita secara ekonomi. 

Jadi, harus bagaimana dong? 

Kita semua, baik yang pekerjaannya sudah terdampak maupun yang sementara ini masih aman, butuh bisnis baru. Sekalipun tempat kerja kita masih beroperasi, nggak ada yang bisa menjamin sampai berapa lama lagi bisa bertahan. Kita butuh bisnis baru, untuk mengamankan taraf hidup agar jangan sampai masuk ke barisan pengangguran yang jumlahnya jutaan orang tadi. Tapi berhubung situasinya sekarang serba khusus, maka nggak bisa bisnis sembarangan. Kita butuh bisnis yang minimal memenuhi 4 syarat; 

  1. Produknya dibutuhkan masyarakat
  2. Modalnya nggak besar
  3. Bisa dikerjakan dari rumah
  4. Tidak menuntut keahlian khusus

Asal tahu aja, ternyata nggak banyak lho bisnis yang memenuhi keempat syarat tersebut! 

Bisnis makanan, misalnya. Jelas produknya dibutuhkan masyarakat, khususnya makanan yang bisa diantar ke rumah. Bisa dikerjakan dari rumah. Modalnya, yah bisa besar bisa kecil, tergantung jenis makanan yang dijual. Tapi bisnis ini butuh keahlian khusus yang nggak semua orang punya. Bukan hanya keahlian memasaknya, tapi juga mengelola stok bahan baku yang rata-rata nggak bisa disimpan lama. 

Bisnis minimarket termasuk bisnis yang lagi naik daun. Sudah banyak juga perusahaan waralaba yang menyediakan paket pelatihan pegawainya sekalian, jadi para pemilik tinggal duduk santai di rumah, uang datang sendiri. Tapi modalnya, hm... jelas bukan kelas recehan! Setidaknya kita harus siap 100 jutaan di kantong, itu juga belum termasuk biaya sewa dan renovasi tempat lho. 

Jadi, bisnis apa dong yang bisa memenuhi keempat syarat itu?

Ya jelas, bisnis Oriflame!

Oriflame? Tapi kan Oriflame itu kosmetik? Siapa sih yang masih kepikiran pakai kosmetik di zaman semua orang lagi dikurung di rumah begini? Eh siapa bilang cuma kosmetik... Oriflame juga punya rangkaian produk perawatan tubuh seperti sabun dan sampo. Selama isolasi di rumah, masih tetap pada rutin mandi kan? Artinya, masih tetap butuh sabun dan sampo. Selain itu Oriflame juga punya Nutrishake, minuman kesehatan bernutrisi tinggi yang cocok buat membantu menjaga stamina di tengah serbuan virus seperti sekarang ini. Buat yang mau serius merawat kulit, masa isolasi begini justru momen yang cocok banget untuk ber-skin-care ria, karena kita hampir 24 jam terlindungi dari sinar matahari dan polusi, kan? 

Modalnya seberapa besar? Biaya pendaftaran bisa gratis, kalau dalam kurun waktu 30 hari sejak mendaftar, sang member baru memesan produk senilai minimum Rp300 ribu. Modal pembelian produknya bisa diminta duluan dari calon pembeli yang pesan, jadi nggak harus sedia modal dari kantong sendiri. Ringan, kan? 

Tapi masih harus keluar rumah juga kan, untuk keliling menawarkan produk? Eits, itu dulu. Sekarang Oriflame punya sederet aplikasi online untuk ngebantuin para membernya jualan. Yang paling jos, toko online bernama Personal Beauty Store. Tinggal pilih strategi paling jitu untuk menyebar link toko online ke sebanyak mungkin orang, jelaskan dan tawarkan keunggulan produk sejelas-jelasnya (bisa lewat medsos, chatting di WA, atau e-mail) orderan produk dan pendaftaran member baru datang sendiri. 

Terakhir, butuh keahlian khusus kan? Santai... Oriflame punya sederet kelas training online untuk membantu para konsultan barunya menguasai produk dan sistem secepat mungkin. Selain itu, karena Oriflame dijalankan secara jaringan MLM, maka ada banyak upline yang siap membantu para member baru memahami dan menjalankan bisnisnya. Mau tau lebih banyak tentang peluang bisnis Oriflame? Kontak Ida, penunggu blog ini via WA di 08157114356 atau bisa juga dengan mengklik link ini

Yuk, bareng-bareng kita sukses bareng Oriflame! 

Komentar