Diamond Conference Tokyo 2018: Part 1-- Keberangkatan!



[Senin, 17 April 2018]

Jalan-jalan Conference kali ini rasa excitednya agak sedikit beda karenaaaaa ini adalah DIAMOND CONFERENCE PERTAMA AKU...
😍😍😍😍😍😍

Selama ini aku pergi kan untuk Gold Conference, yaitu reward buat title Gold Director and up.
Sedangkan seperti namanya, Diamond Conference ini adalah reward khusus buat yg titlenya Diamond and up!

Selama ini cuma bisa ngileeeer liat para Diamond and up yg ditraktir oriflamenya lebih eksklusif gitu. Dan akhirnya tahun inilah saat yg aku nanti2kan itu datang jugaaaa..
Yeaaaay!

Aku berhasil meraih title Diamond Director bulan Maret 2017 lalu, maka sejak saat itu resmi pulalah aku berada dijajaran VIP-nya Oriflame Indonesia..
Bahagia deh rasanya..

Pesawat Garuda yg dijadwalkan membawa rombongan oriflame indonesia akan terbang jam 23.40 wib dari Terminal 3 Ultimate Soetta.
Paginya packinganku belom kelar.. ahahahahaa
Plus masih harus ambil modem wifi sewaan, dan janji ketemuan sama leader oriflame bali yg sayang kalau dilewatkan.

Setelah urutan kegiatan naik gojek berikut--
Ambil modem di dharmawangsa square,
Ke Gelael beli titipan untuk teman di tokyo,
Ke Kokas ketemuan Kasih, leader Bali,
Antar Rafi ke menteng,
Akhirnya jam setengah 5-an sore aku udah anteng di rumah dan menghadapi koper yg belum rapi..
Hahahahaha..

Duo merah siap diangkut ke Tokyo!


Tapi tenaaaaang, semua yg mau dibawa udah aku catat list-nya dan sudah aku siapin, cuma belum rapi ditata di koper aja. Jadilah dalam waktu kurang dari satu jam 2 buah koper yg mau dibawa ke tokyo pun siap!

Agung hari ini masih ngantor.
Lumayan kan jadinya gak buang2 cuti, toh berangkatnya malam.
Dia sampai rumah hampir jam 6 sore, mandi dan siap-siap, lalu panggil gocar dan jam 18.30 kami meninggalkan tebet.

Daaaan sudah bisa ditebak, keluar tebet di senin malam aja butuh perjuangan sampai nyaris 40 menit sendiri karena macet jam pulang kantor di daerah pancoran.
Kami diminta kumpul jam 20.00 sedangkan jam 19.15 aja baru sampai pancoran.. huaaaaa

Tapi setelah berhasil masuk tol jalanan relatif lancar dan jam 20.05 gocar udah berhenti dengan mulus di depan pintu gate 2 Terminal 3 Ultimate.
Yeaaaay!


Nunggu boarding rame-rame..


Beda dengan Gold Conference yg jumlah pesertanya lebih banyak (terakhir pas cruise September 2017 lalu ada 450 orang lho!) maka jumlah peserta Diamond Conference dari Indonesia cuma 165 orang aja.
Yang 60-an orang malahan udah berangkat duluan karena ikut Executive Conference.
Jadilah hanya ada 100-an peserta malam ini, rasanya lebih damai gitu ngapa2innya.. ya antri ambil passport package, ya antri ambil makan malam yg disiapin oriflame, juga duduk2 nunggu juga gak berasa crowded.

Udah gitu memang berasa service-nya Diamond Conference ini lebih VIP.. ahseeek..
Datang-datang koper diambil dan udah ada yg langsung ngurusin. Lalu disuruh duduk santai.
Sampai agung bilang,
"udah nih begini aja? kita gak harus ngapa-ngapain lagi?"
Oh tentu saja sayangkuuuu... inilah enaknya Diamond Conference.. 😍😍😍😍


Udah komplit disiapin..

Seperti biasa, saat datang udah langsung serah terima satu dompet isinya--
Passport udah lengkap dengan visa,
Tiket dan boarding pass,
Asuransi perjalanan,
Surat rekomendasi dari oriflame,
Luggage tag.

Juga dikasih makan malam.
Kali ini menu kami nasi gorengnya bakmi GM.. sedaaaap!
Setelah makan, duduk2 ngobrol2 sama yang lain sebentar, lalu kami rame-rame masuk deh ke area imigrasi.

Pikir2 nih ya, udah lebih dari 9 negara aku kunjungi bareng oriflame, tapi kalau ditanya gimana caranya bikin visa negara2 tersebut, aku gak tauuuuuu..
Soalnya selalu diurusin sama oriflame.. huihihihihi..

Ini ke 3 kali kalau gak salah aku berangkat dari terminal 3 ultimate, jadi udah tau gimana dalamnya. Tapi yg penerbangan domestik ya. Baru sekali ini berangkat penerbangan internasional dari sini. Sebelum2nya kan selalu di terminal 2 untuk penerbangan international.

Terminal 3 ini besar, luas, dan berasa lega memang. Tapi  menurutku pribadi kalau pas nunggunya dapat jadwal penerbangan yang masih agak lama, masih agak bosen rasanya. Belum berasa kayak mall raksasa macam di Changi atau bandara Hamad di Doha yang aku rasanya sampai kekurangan waktu untuk liat-liat tokonya.. ahahahaha

Pesawat cukup tepat waktu, jam 00.00 aku ingat kami udah melaju di angkasa..
Perjalanan Jakarta-Tokyo sekitar 7 jam.
Dijadwalkan sampai tokyo jam 8.50 pagi waktu tokyo, yg mana 2 jam lebih cepat dari Indonesia.





Komposisi tempat duduk GA 874 yg membawa kami malam itu adalah 3-3-3.
Kami dapat di barisan tengah. Agung di aisle kanan, aku di tengah, dan sebelah kiriku KOSONG!
Howreeeee.. enak jadinya bisa leluasa duduk.



Karena jam penerbangan yang nanggung, maka kami dapatnya 1x makan besar dan 1x snack.
Masuk pesawat gak lama kemudian yang dibagikan snack. Chicken Fajita yang menurutku lebih mirip chicken pie ya..hihihihihi
Rasanya sih lumayan. Masih baru dihangatkan pula.

Malam itu aku gak langsung tidur. Aku memilih nonton lagi film Coco padahal udah nonton juga di bioskop. Tapi entah kenapa tertariknya cuma film itu. Sambil sesekali ngecek peta perjalanan pesawat yg ternyata lebih banyak terbang di atas laut. jadi gak begitu menarik untuk aku pantengin.


japanese breakfast


western breakfast


Menjelang 2 jam sebelum landing, pramugari mulai wara-wiri bagiin sarapan.
Pilihannya 2, western breakfast atau japanese breakfast.
Aku jelas lah pilih japanese breakfast yg berupa nasi dengan salmon, plus semacam soba dan dapat yakult!
Agung yg gak doyan ikan, pastinya pilih western breakfast yg isinya omelete, sosis, kentang dan wortel. Plus ada yogurt dan croisant.

Aku baru pertama kali ini naik Garuda untuk international flight, dan entah karena memang penerbangannya jarak nanggung doang atau memang standarnya begitu, menurutku untuk in flight meal masih lebih menarik makanan dari maskapai lain yg pernah aku naikin, kayak Qatar, Lufthansa, atau SQ. Ini kayak kurang meriah gitu, dan warnanya pucet.
Kalau untuk rasa, japanese breakfast yg aku pilih nasi salmonnya enak. Entah punya agung ya.
Aku gak ngerasain.


landing Haneda Airport Tokyo..dingiiin..

Mendarat dengan mulus di Haneda International airport sesuai jadwal disambut dengan cuaca dingin sekitar 11 derajat dan sedikit berkabut. Anginnya dingiiiin deh..
Membuat aku yg sebelumnya agak nyesel ingat bagasi, ngapain bawa coatku yg agak berat itu, akhirnya jadi malah bersyukur..
Untuuung aku bawa itu coat.. ahahahahaha




Pas jam kedatangan kami, Haneda cukup sepi. Mungkin karena datangnya pagi ya.
Proses imigrasi juga gak pake antrian berarti, bagasi juga cepet keluarnya.

Semuaaaa orang bilang kalau ke jepang, hal pertama yang harus dilakukan adalah-- COBAIN TOILET-nya!



Maka begitu urusan bagasi kelar, aku langsung cari toilet deh.
Pengen tau, tombol2nya sebanyak apa sih.
Sebenernya bukan kali pertama aku pakai toilet dengan tombol2 banyak. Di Lotte mall  juga banyak toilet begitu dan sering pakai.
Tapi ada 1 fitur yg aku baru nemuin di toilet jepang ini.
Yaitu toiletnya punya tombol yang bisa ngeluarin bunyi air di flush, untuk menutupi 'misi rahasia' seseorang di dalam toilet yg mungkin mengeluarkan bunyi2an.. ahahahaha
Aduh kocaaak bangeeet..

Selain itu, dudukan toiletnya hangaaaaat..
Juga ada dryer yg meniupkan angin hangat ke area yg habis dibilas air. jadinya hemat tissue..
Orang jepang niat banget sih ya bikin toilet.. hahahahaha

Selesai urusan norak2an di toilet, langsung menuju pintu keluar kedatangan.
Conference team sudah menyambut kami di pintu kedatangan. Kami langsung diarahkan ke bis-bis yg akan membawa ke hotel.
Prosesnya beneran cepet deh.
Enaaaak.. karena peserta Diamond Conference kan gak banyak..
Less crowded jadinya.



Kami menginap di Grand Prince Hotel New Takanawa, hotel di daerah Shinagawa, yang jaraknya dari Haneda Airport cuma sekitar 10 km aja. Makanya cukup sekitar 30-40 menitan bis kecepatan sedang itu sudah sampai hotel.






Wah hotelnya besaaaaar..
Ambience-nya juga sangat menyenangkan. Kami disambut conference team lain di meja check in dan mbak-mbak jepang yg berdandan pakai kimono jepang lengkap dengan dandanan muka putih kayak pake bedak dingin. Mirip sama bedak saripohaci jaman dulu itu lho.. ahahahahaha
Saatnya foto2 pastinyaaaa..

Belum boleh check in, karena kamar baru ready jam 3 sore.
Jadilah taruh koper, lalu siap ngebolang di hari pertama di Tokyo!

[bersambung]

Komentar