Memilih yang Pasti



Perlu gue tegaskan di depan bahwa gue sangat menghargai pilihan profesi setiap orang. Ada yang memilih jadi pegawai, ada yang berOriflame. Silakan. Orang bebas punya pilihan. Tapi sejujurnya gue bingung kalo ada yang bilang "Pilih kerja kantoran/jadi karyawan aja deh, karena lebih pasti daripada kerja Oriflame."

Sebentar lagi bulan Maret nih, bulan yang bikin orang-orang kantoran harap-harap cemas karena saatnya diumumkan kenaikan gaji, pangkat, dan bonus tahunan. Kenapa "harap-harap cemas"? Karena nggak ada satu orang pun yang bisa memastikan keberadaan dan besaran kenaikan gaji, pangkat, dan besaran bonus yang akan diterima seorang pegawai, kecuali dewan direksi. 

Biar lebih jelas gue kasih ilustrasi sedikit ya. 

Syarat agar seorang kroco bisa naik gaji/pangkat/dapat bonus di kantor:

1. Bekerja keras, lebih keras dari yang tercantum di daftar tugas (job description). Kalo cuma kerja biasa-biasa aja ya jangan harap. 

2. Kalau kerja keras tersebut dilihat oleh atasan langsung, dan atasan langsungnya berkenan, atasan langsung akan merekomendasikan kenaikan gaji/pangkat/bonus kepada Kepala Divisi

3. Kalau Kepala Divisinya setuju dengan rekomendasi tersebut, Kepala Divisi akan mengajukan permohonan kenaikan gaji/pangkat/bonus kepada Dewan Direksi

4. Kalau Dewan Direksi berkenan dan kondisi keuangan perusahaan memungkinkan, barulah si kroco bisa naik gaji/pangkat/dapat bonus. Harus ada dua-duanya ya. Kalau Dewan Direksi berkenan tapi keuangan perusahaan lagi seret, ya batal naik gaji/pangkat/dapat bonus. 

Berapa persen naik gaji/bonusnya? Apakah kalau kerja kerasnya 150% maka naik gajinya 150% juga? Belum tentu. Masih banyak faktor-faktor lain, mulai dari seberapa banyak karyawan yang berprestasi tahun itu, tingkat kesulitan pekerjaan yang dilakukan, seberapa dibutuhkannya suatu posisi, sampai faktor keramahan dan kedekatan dengan atasan, turut menjadi pertimbangan. 

Perhatikan, kerja kerasnya satu, kalau-nya tiga. Yakin, kerja kantoran lebih pasti?

Selain itu, buat kalian yang kroco tingkat menengah, gaji 5-7 jutaan, coba deh iseng-iseng tanya ke atasan, "Boss, saya ingin jadi direktur, gimana sih caranya boss?"

Paling-paling jawabnya, "Ya kamu kerja keras aja yang bener, nanti kalau ada jalannya, mudah-mudahan bisa jadi Direktur." Dalam hati sang atasan: "Kasihan anak buah gue, mulai stress, kroco kok mimpi jadi direktur..."

Sekarang bandingkan dengan Oriflame. 

Kalau kita jualan senilai 100 ribu, pasti dapat keuntungan 23 ribu. pasti itu, nggak usah nunggu rekomendasi upline. 

Kalau kita kerja keras dan berhasil ngumpulin 10 ribu poin, ada 4.000 poin nyamping, pasti jadi Senior Manager, pasti diundang Director Seminar di Bali tahun 2019. Nggak usah nunggu persetujuan ASM, pasti berangkat dan pasti nginepnya di hotel bintang 5, nggak mungkin di losmen. Belum pernah juga ada kejadian, konsultan A karena dekat dengan manajemen dapat bintang 5, konsultan B karena mukanya ngeselin nginep di terminal. Belum pernah.

Waktu istri Syarifah Khalida kerja keras hingga punya 6 Director sebanyak 6 kali dalam 12 bulan bulan, maka pasti dapet cash award 42 juta, dan ditawarin mobil CRV atau rumah. Itu pasti, nggak nunggu persetujuan Pak Niclas dulu, apalagi Pak Magnus. Hadiahnya ya udah pasti itu, cash award 42 juta dan mobil atau rumah. Nggak ada ceritanya Diamond ditawarin, "Gimana kalo hadiahnya diganti voucher minimarket?" Nggak ada. 

Perhatikan: kerja kerasnya satu, pastinya banyak, unlimited, nggak habis-habis. 

Kalau kalian sekarang masih kroco di Oriflame, coba deh tanya upline-nya, "Gimana sih caranya jadi Director?" Pasti akan disambut gembira, dijelasin dengan detail, langkah demi langkah, disokong bahkan didoain, kalau perlu ditahajudin agar segera tercapai. Jangankan jadi Director, jadi Diamond pun didukung penuh. Nggak bakal dikira stress. 

Jadi, yang mana yang lebih PASTI?

Gambar: skema success plan Oriflame yang dijamin KEPASTIANNYA

Komentar